PENGARUH KESEHATAN LINGKUNGAN DAN KEJADIAN KECACINGAN TERHADAP STATUS GIZI (PB/U) BALITA DI SULAWESI BARAT

Zara Arika, Zara (2023) PENGARUH KESEHATAN LINGKUNGAN DAN KEJADIAN KECACINGAN TERHADAP STATUS GIZI (PB/U) BALITA DI SULAWESI BARAT. Skripsi thesis, Universitas Sahid.

[img] Text
Zara Arika.pdf

Download (386kB)

Abstract

ABSTRAK Stunted pada balita masih cukup tinggi sehingga perlu menjadi perhatian khusus di Indonesia. Salah satu penyebab stunted secara tidak langsung adalah kebersihan lingkungan yang buruk karena dapat menyebabkan infeksi penyakit seperti cacingan yang jika dibiarkan dalam jangka panjang dapat berdampak pada masalah gizi balita. Provinsi Sulawesi Barat memiliki angka kejadian cacingan tertinggi di Indonesia. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kesehatan lingkungan dan kejadian kecacingan terhadap status gizi (PB/U) balita di Provinsi Sulawesi Barat. Desain yang digunakan pada studi ini adalah cross sectional menggunakan data sekunder Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 di Provinsi Sulawesi Barat dengan subjek sebanyak 2.174 balita berusia 0-59 bulan. Pengolahan dan analisis data menggunakan SPSS versi 25 menggunakan metode backward wald. Hasil menunjukkan bahwa keluarga yang tidak memiliki jamban, jarak sumber air dengan pembuangan akhir ≥10 m serta gejala kecacingan meningkatkan risiko balita menjadi pendek lebih tinggi dengan odd ratio (OR) berturut-turut sebesar 1.362, 1.290, dan 2.173. Titik jarak sumber air rumah tangga dengan pembuangan akhir perlu dipastikan >10 meter dari semua arah agar meminimalisir potensi kecacingan pada balita, sedangkan rumah tangga memiliki jamban mandiri yang tidak dipakai bersama dengan anggota rumah tangga lain untuk mencegah penularan infeksi kecacingan, sehingga balita dapat terhindar dari masalah gizi stunted. Kata Kunci : Balita, Kecacingan, Kesehatan Lingkungan, Status Gizi ABSTRACT Stunted children under five are still high enough to be of special concern in Indonesia. One of the indirect causes of stunted children is poor environmental hygiene, which can lead to infectious diseases such as worms, which if left untreated in the long term can have an impact on the nutritional problems of children under five. West Sulawesi Province has the highest incidence of worms in Indonesia. The aim of the study was to determine the effect of environmental health and the incidence of helminthiasis on the nutritional status (PB/U) of children under five in West Sulawesi Province. The design used in this study was cross sectional using secondary data from the Indonesian Nutrition Status Study (SSGI) in 2021 in West Sulawesi Province with 2,174 subjects aged 0-59 months. Data processing and analysis using SPSS version 25 using the backward wald method. The results showed that families without latrines, distance between water sources and final disposal ≥10 m and symptoms of helminthiasis increased the risk of toddlers being short with an odds ratio (OR) of 1.362, 1.290, and 2.173, respectively. The distance between household water sources and final disposal needs to be ensured >10 meters from all directions in order to minimize the potential for helminthiasis in under five children, while households have independent latrines that are not shared with other household members to prevent transmission of helminthiasis infection, so that toddlers can avoid the problem of stunted nutrition. Keywords : Toddlers, Helminths, Environmental Health, Nutritional Status

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine
R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1001 Forensic Medicine. Medical jurisprudence. Legal medicine
Divisions: Fakultas Teknologi Pangan dan Kesehatan > Teknologi Pangan
Depositing User: sis gunawan usahid
Date Deposited: 24 Oct 2023 09:06
Last Modified: 24 Oct 2023 09:06
URI: http://repository.usahid.ac.id/id/eprint/3219

Actions (login required)

View Item View Item