Pengaruh Gaya Komunikasi Penyiar Pada Program “Semangat Pagi Nampol” Di Gen Fm Terhadap Minat Menjadi Penyiar Di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Sahid Jakarta

Muhammad Naufal, Naufal (2021) Pengaruh Gaya Komunikasi Penyiar Pada Program “Semangat Pagi Nampol” Di Gen Fm Terhadap Minat Menjadi Penyiar Di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Sahid Jakarta. Skripsi thesis, Universitas Sahid Jakarta.

Text Naufal.pdf Download (139kB)

Abstract

ABSTRAK Pengaruh Gaya Komunikasi Penyiar Pada Program “Semangat Pagi Nampol” Di Gen Fm Terhadap Minat Menjadi Penyiar Di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Sahid Jakarta Muhammad Naufal 2016240014 (xiii + 5 bab + 93 hal + 6 lampiran + 21Bibl (2010-2018) ) Para penyiar di program “Semangat Pagi Nampol” mempunyai karakteristik berbeda – beda dalam menyampaikan pesannya contohnya seperti Kemal yang membawakan materi secara serius namun santai, berbeda dengan kedua rekannya Sinyo dan Diaz yang terkadang menyelipkan humor atau celetukan – celetukan didalam penyampaian materinya. Namun hal itu menambah daya tarik dari program “Semangat Pagi Nampol” karena mereka saling melengkapi satu sama lain. Dipengaruhi oleh segmentasi pendengar GenFM yang berusia 18 – 24 tahun maka gaya komunikasi penyiar pun disesuaikan dengan segmentasi tersebut. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui tentang gaya komunikasi penyiar program terhadap minat Mahasiswa Universitas Sahid Jakarta menjadi penyiar. Peneliti memilih responden mahasiswa Universitas Sahid Jakarta dikarenakan segmentasi usia pendengar sesuai dengan yang dimiliki oleh GenFM. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori jarum hipodermik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Dan menggunakan teknik purposive sampling untuk penarikan samplenya, yaitu teknik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu, atau penentuan sample menggunakan tujuan tertentu, dengan begitu sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 79 orang yang merupakan mahasiswa fakultas ilmu komunikasi Universitas Sahid Jakarta angkatan 2017-2019. Untuk melihat pengaruh gaya komunikasi penyiar terhadap minat menjadi penyiar, dapat diukur melalui koefisien korelasi yang dilambangkan dengan ‘r’ atau lebih dikenal dengan koefisien korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukan bahwa maka nilai r sebesar 0,38 menunjukkan pada tingkat hubungan rendah tetapi pasti. Artinya Gaya Komunikasi Penyiar memiliki pengaruh yang rendah namun pasti terhadap Minat Menjadi Penyiar. Koefisien determinasi diperoleh angka sebesar 14% ini dapat diartikan bahwa pengaruh gaya komunikasi penyiar rendah namun tetap dapat menarik minat menjadi penyiar mempunyai pengaruh sebesar 14%, sedangkan sebesar 86% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Kata kunci :gaya komunikasi , minat

Actions (login required)

View Item