PENGARUH ALGINAT DAN TEPUNG RUMPUT LAUT GRACILARIA TERHADAP MUTU EDIBLE FILM.

Arsya Rizki Falafi, Arsya (2021) PENGARUH ALGINAT DAN TEPUNG RUMPUT LAUT GRACILARIA TERHADAP MUTU EDIBLE FILM. Skripsi thesis, Universitas Sahid Jakarta.

[img] Text
Arsya.pdf

Download (108kB)

Abstract

The effect of alginate and gracilaria seaweed flour on the quality of Edible film Arsya Rizki Falafi Abstract Edible film is a thin layer which has a function as a packaging material or coating on foods that can be eaten at the same time as packaged products. The ingredient that is often used in making Edible film is alginate that made from seaweed. The advantage of using seaweed as a bioplastic material is it can be produced in a large quantities, cheap price, and non-toxic, also it can produce bioplastic that resemble conventional plastic. This research used the experimental method with two factors of Completely Randomized Factorial Design (CRFD) followed by Duncan’s Multiple Range Tesr (DMRT) with a rate of 95%, namely the concentration of gracilaria seaweed flour (A) with four levels (A1 = 0%, A2 = 0.5%, A3 = 1%, A4 = 1.5%, and A5 = 1%) and concentration of alginate (B) with three levels (B1 = 1%, B2 = 1.25%, dan B3 = 1.5%) with two repetition each. The result showed that the concentration of gracilaria seaweed flour and concentration of alginate that used in making of Edible film had a significant effect (sign < α (0,05)) towards quality of Edible film on all parameters, which is moisture content, thickness, tensile strength, elongation, water solubility, water vapor transmission rate, colour, and opacity. There is an interaction between the concentration of gracilaria seaweed flour and concentration of alginate at significant effect (sign < α (0,05)) towards quality of Edible film, which is concentration of gracilaria seaweed flour at the level of 1.5% and concentration of alginate at the level of 1.5%. Edible film has the result of chemical analysis on moisture content of 6.94%. And for physical analysis on thickness 0.25mm, tensile strength of 54.29 Mpa, elongation of 3.26%, water solubility of 64.41%, water vapor transmission rate of 3242 g/cm2/24 hours, opacity 81.7%. Keywords : gracilaria, alginate, Edible film, seaweed v Arsya Rizki Falafi, 2016340030. PENGARUH ALGINAT DAN TEPUNG RUMPUT LAUT GRACILARIA TERHADAP MUTU EDIBLE FILM. Di bawah bimbingan Dr. Ir. Iman Basriman, M.Si dan Dina Fransiska, M.Si RINGKASAN Edible film merupakan lapisan tipis yang memiliki fungsi sebagai bahan pengemas atau pelapis pada makanan yang sekaligus dapat dimakan dengan produk yang dikemas. Edible film dihasilkan dari bahan yang dapat dimakan/edible dan aditif pangan (food grade). Pembentukan film didapat dari makanan sehari-hari seperti protein, polisakarida (karbohidrat dan gum) atau lipid. Edible film dapat diterapkan sebagai pengemas bahan pangan sebagai dari penggunaan sebagai pengemas produk pangan. Salah satu bahan yang sering digunakan dalam pembuatan Edible film adalah alginat yang diperoleh dari ekstraksi rumput laut varietas sargassum sp. selain itu digunakan bahan tepung rumput laut gracilaria yang memiliki kandungan selulosa yang cukup tinggi sehingga dapat menghasilkan Edible film dengan kekuatan fisik yang baik. Keuntungan dari penggunaan rumput laut sebagai bahan adalah mampu dihasilkan dalam jumlah banyak, harga yang murah, dan bersifat non toksik, serta dapat menghasilkan kemasan yang menyerupai kemasan konvensional. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan dua faktor, yaitu konsentrasi tepung rumput laut gracilaria (A) dengan empat taraf (A1 = 0%, A2 = 0,5%, A3 = 1%, dan A4 = 1.5%) dan konsentrasi alginat (B) dengan tiga taraf (B1 = 1%, B2 = 1,25%, dan B3 = 1,5%) dengan masing-masing dua kali pengulangan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis sidik ragam atau Analisis Varian (ANAVA) untuk melihat pengaruh konsentrasi alginat dan konsentrasi tepung rumput laut gracilaria terhadap karakteristik Edible film. Bila ada perbedaan maka dilakukan uji lanjut yaitu uji Duncan untuk melihat pengaruh taraf. Mutu Edible film yang diuji meliputi mutu kimia (kadar air) dan mutu fisik (ketebalan, kuat tarik, persen pemanjangan, kelarutan, laju transmisi uap air, warna, dan opasitas). vi Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi tepung rumput laut gracilaria dan konsentrasi alginat yang digunakan pada pembuatan Edible film berpengaruh nyata (sign < α (0,05)) terhadap mutu Edible film pada semua parameter, yaitu uji kadar air, ketebalan, kuat tarik, persen pemanjangan, kelarutan, laju transmisi uap air, warna, dan opasitas. Terdapat interaksi yang berbeda antara konsentrasi alginat dan konsentrasi tepung rumput laut gracilaria yang berpengaruh nyata (sig < α (0,05)) terhadap mutu Edible film yaitu konsentrasi tepung rumput laut gracilaria pada taraf 1,5% dan konsentrasi alginat 1,5%. Edible film tersebut memiliki hasil analisis kimia pada kadar air 6,94%. Dan untuk analisa fisik ketebalan 0.25mm, kuat tarik 54.29 Mpa, pemanjangan 3.26%, kelarutan dalam air 64.41%, laju transmisi uap air 3242 g / cm2 / 24 jam, opasitas 81.7%.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: T Technology > TP Chemical technology
Divisions: Fakultas Teknologi Pangan dan Kesehatan > Teknologi Pangan
Depositing User: sis gunawan usahid
Date Deposited: 08 Nov 2021 04:21
Last Modified: 08 Nov 2021 04:21
URI: http://repository.usahid.ac.id/id/eprint/1263

Actions (login required)

View Item View Item