Hubungan Pernikahan Usia Dini dengan Angka Kejadian Stunting Pada Balita di Kelurahan Mekarsari Early Marriage and Stunting Incidence in Toddlers in Kelurahan Mekarsari

Nur Afni Alfiana Hanifah, Hanifah (2022) Hubungan Pernikahan Usia Dini dengan Angka Kejadian Stunting Pada Balita di Kelurahan Mekarsari Early Marriage and Stunting Incidence in Toddlers in Kelurahan Mekarsari. Skripsi thesis, Universitas Sahid Jakarta.

[img] Text
Hanifah.pdf

Download (675kB)

Abstract

Hubungan Pernikahan Usia Dini dengan Angka Kejadian Stunting Pada Balita di Kelurahan Mekarsari Early Marriage and Stunting Incidence in Toddlers in Kelurahan Mekarsari Nur Afni Alfiana Hanifah, Megah Stefani Program Studi Gizi Universitas Sahid, Jl. Prof. Dr. Soepomo No.84, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 Email: afnigiziusahid2018@gmail.com Abstrak Wanita usia subur (WUS) adalah wanita usia produktif antara usia 15 dan 49 tahun, pada usia ini umumnya cenderung berpotensi memiliki seorang anak. Usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keinginan menikah WUS. Perikahan usia dini adalah pernikahan yang dilakukan secara sah oleh seseorang yang memiliki persiapan dan kedewasaan yang belum memadai, sehingga hal ini merupakan suatu keprihatinan dan membawa banyak risiko yang berkaitan dengan masalah kesehatan. Salah satu masalah kesehatan yang terkait dengan pernikahan usia dini adalah kehamilan dan persalinan dini. Usia saat pertama kali menikah adalah salah satu faktor kunci yang mempengaruhi kesuburan, yang berdampak jangka panjang dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan anak gagal stunting. Stunting adalah kegagalan tumbuh kembang yang disebabkan oleh malnutrisi berulang yang berhubungan dengan asupan makanan kronis. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain observational. Penelitian dilakukan terhadap wanita usia subur (WUS) dan balita di wilayah kelurahan Mekarsari, yang datang ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang balita nya sudah terdaftar dan memiliki buku KIA. Subjek penelitian berjumlah 80 orang. Pengukuran pengetahuan gizi WUS berdasarkan hasil pengisian kuesioner untuk wanita usia subur (WUS) dan pengukuran indeks z score untuk status gizi bayi dan balita. Data dianalisis dengan uji univariat dan uji bivariat menggunakan uji Spearman rank. Hasil dari penilitian ini menunjukkan terdapat hubungan usia pernikahan WUS terhadap status gizi balita (p 0,000) dan terdapat hubungan pengetahuan gizi WUS terhadap status gizi balita (p 0,006). Penundaan usia menikah dini sebaiknya perlu dilakukan, karena pernikahan pada usia dini memiliki kecenderungan berstatus gizi pendek atau gizi kurang pada anak yang dilahirkan. Kata Kunci: WUS, pernikahan usia dini, status gizi, stunting. Abstract Women of childbearing age (WUS) are women of working age between the ages of 15 and 49 years, at this age generally tend to have the potential to have a child. Age is one of the factors that influence the desire to marry in WUS. Early marriage, a marriage that is legally performed by someone who has not fully prepared and matured, is a concern and carries many risks of health problems. One of the health problems associated with early marriage is pregnancy and early delivery. Age at first marriage is one of the key factors affecting fertility, which has a long-term impact on the risk of causing the growth and development of children to fail or stunting. Stunting is a failure of growth and development caused by repeated malnutrition associated with chronic food intake. This research method is quantitative research with an observational design. The study was conducted on women of childbearing age (WUS) and toddlers in the Mekarsari village area, who came to the Integrated Service Post (Posyandu) whose toddlers were registered and had a KIA book. The research subjects were 80 people. The measurement of WUS nutrition knowledge is based on the results of filling out a questionnaire for women of childbearing age (WUS) and measuring the z-score index for the nutritional status of infants and toddlers. Data were analyzed by univariate test and bivariate tests using the Spearman rank test. The results of this study indicate that there is a relationship between WUS marriage age and the nutritional status of children under five (p 0.000) and there is a relationship between WUS knowledge and the nutritional status of children under five (p 0.006). Delaying early marriage should be done because marriage at an early age tends to have short nutritional status, malnutrition, or stunting in children who are born. Keywords: WUS, early marriage, nutritional status, stunting.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: T Technology > TP Chemical technology
Divisions: Fakultas Teknologi Pangan dan Kesehatan > Ilmu Gizi
Depositing User: sis gunawan usahid
Date Deposited: 05 Dec 2022 05:58
Last Modified: 05 Dec 2022 05:58
URI: http://repository.usahid.ac.id/id/eprint/2225

Actions (login required)

View Item View Item