HUBUNGAN PROGRAM SUSCATIN DENGAN PENGETAHUAN GIZI DAN POLA MAKAN TERHADAP STATUS GIZI WUS CALON PENGANTIN DI KUA BOGOR

NUR AFIFA RIZGA ANANDA, AFIFA (2023) HUBUNGAN PROGRAM SUSCATIN DENGAN PENGETAHUAN GIZI DAN POLA MAKAN TERHADAP STATUS GIZI WUS CALON PENGANTIN DI KUA BOGOR. Skripsi thesis, Universitas Sahid Jakarta.

Text NUR AFIFA RIZGA ANANDA .pdf Download (457kB)

Abstract

Wanita usia subur (WUS), yaitu wanita yang usianya masuk ke dalam usia 15-49 tahun. Permasalahan gizi wanita usia subur di Indonesia masih banyak dijumpai, salah satunya adalah kekurangan energi kronik. Permasalahan gizi yang dialami wanita usia subur calon pengantin apabila tidak ditangani maka akan berdampak pada generasi selanjutnya. Pemerintah telah membuat program untuk mencegah risiko permasalahan gizi yang mungkin dialami oleh calon pengantin wanita dengan program Kursus Calon Pengantin (SUSCATIN). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan program SUSCATIN dengan pengetahuan gizi dan pola makan terhadap status gizi WUS calon pengantin di KUA Bogor. Desain penelitian menggunakan desain cross-sectional dan jenis penelitian observasional. Populasi penelitian ini adalah seluruh calon pengantin wanita yang terdaftar di KUA Bogor Barat, Bogor Utara dan Tanah Sareal yang berjumlah 150 calon pengantin wanita. Sampel pada penelitian ini dihitung dengan rumus slovin dan didapatkan hasil sebanyak 66 responden. Penelitian ini didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara program SUSCATIN dengan pengetahuan gizi p-value >0,05. Terdapat hubungan antara tingkat asupan karbohidrat dengan status gizi (Lila) serta terdapat hubungan antara keberagaman jenis makanan dengan IMT dan kecukupan energi serta karbohidrat dengan IMT dimana p-value < 0,05. Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan program SUSCATIN dengan pengetahuan gizi, terdapat hubungan antara keragaman jenis makanan, tingkat kecukupan energi dan karbohidrat dengan status gizi. Kata kunci: Calon Penganti, Pengetahuan Gizi, Pola Makan, Program SUSCATIN. Women of childbearing age (WUS), namely women aged 15-49 years. There are still many nutritional problems for women of childbearing age in Indonesia, one of which is chronic energy deficiency. If the nutritional problems experienced by women of childbearing age are not addressed, they will have an impact on the next generation. The government has created a program to prevent the risk of nutritional problems that may be experienced by prospective brides with the Bride and Groom Course (SUSCATIN) program. This study aims to determine the relationship between the SUSCATIN program and nutritional knowledge and dietary patterns on the nutritional status of prospective brides and grooms at KUA Bogor. The research design used a cross-sectional design and this type of observational research. The population of this study were all prospective brides who were registered at KUA West Bogor, North Bogor and Tanah Sareal, totaling 150 prospective brides. The sample in this study was calculated using the slovin formula and the results obtained were 66 respondents. This study showed that there was no relationship between the SUSCATIN program and nutritional knowledge p-value > 0.05. There is a relationship between the level of carbohydrate intake and nutritional status (Lila) and there is a relationship between the diversity of food types and BMI and the adequacy of energy and carbohydrates and BMI where the p-value is <0.05. The conclusion of this study is that there is no relationship between the SUSCATIN program and nutritional knowledge, there is a relationship between the variety of food types, the level of energy and carbohydrate adequacy and nutritional status. Keywords: Future Bride, Food Pattern, Nutrition Knowledge, SUSCATIN Program

Actions (login required)

View Item