MODEL PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH (STUDI KASUS: KOTA BEKASI)

GREICIA ZULIA, GREICIA (2021) MODEL PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH (STUDI KASUS: KOTA BEKASI). Skripsi thesis, Universitas Sahid Jakarta.

[img] Text
Zulia.pdf

Download (75kB)

Abstract

ABSTRAK Sampah menjadi permasalahan yang rumit apabila tidak adanya pengendalian dalam upaya pengelolaan sampah hal ini menjadi perhatian penting bagi pemerintah. Jumlah penduduk Kota Bekasi pada Tahun 2018 mencapai 2.932 juta jiwa. Produksi sampah di Kota Bekasi perharinya diperkirakan mencapai 1.700 ton per hari. Produksi sampah rumah tangga di Kota Bekasi setiap harinya semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan pola konsumsi masyarakat. Hal yang harus dilakukan untuk mengatasi peningkatan volume sampah tersebut adalah dengan cara mengurangi volume sampah dari sumbernya melalui partisipasi masyarakat. Penerapan model partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah yang sesuai mampu menangani permasalahan volume sampah. Penelitian tentang partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di Kota Bekasi bertujuan untuk: (1) mengetahui model partisipasi masyarakat yang tepat dalam pengelolaan sampah sesuai dengan kondisi objektif Kota Bekasi, (2) mengetahui faktor-faktor yang mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di Kota Bekasi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik analisis data menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) dan wawancara dengan 9 pakar yaitu Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Kota Bekasi, Kepala Seksi Penanganan Sampah DLH Kota Bekasi, Kepala Seksi Pengurangan Sampah DLH Kota Bekasi, Kepala Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan DLH Kota Bekasi, Akademisi, Tokoh Masyarakat, dan Pelaku Usaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model partisipasi masyarakat yang tepat sesuai dengan kondisi objektif di Kota Bekasi berdasarkan perhitungan MPE secara berurutan yaitu pembentukan kelompok/organisasi peduli sampah, pemilahan dan pewadahan sampah yang dihasilka (organik/anorganik) di sumber sampah, dan keterlibatan masyarakat dalam pengumpulan dan pengangkutan sampah. hal tersebut saling berkaitan sehingga model partisipasi berjalan secara efektif. Faktor-faktor yang mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah berdasarkan wawancara dengan 9 pakar yaitu, kesadaran dan kepedulian masyarakat, pengetahuan, peran pemerintah/tokoh masyarakat, sosialisasi, tanggung jawab, sarana dan prasarana, faktor ekonomi, apresiasi, dan karakteristik. Kata Kunci: model partisipasi masyarakat, faktor pendorong partisipasi, pengelolaan sampah.   ABSTRACT Waste becomes a complicated problem if there is no control as a effort to manage it, it’s important concern for the government. At 2018, Population of Bekasi City reached 2,932 millions soul. The waste production in Bekasi City estimated 1700 ton per day. Everyday, the production of household waste in Bekasi City always increase, it’s linear with population and consumption growth. The things that should be done for solve this problem is reduce the waste volume from its source through community participation. The appropriate implemantation of community participation models in waste management can be solve the waste problem. This research about community participation for waste management in bekasi city, the purpose to: (1) Find out the right community participation in waste management that agree with objective condition in Bekasi City, (2) Find out the factors that encourage community participation in waste management in Bekasi City. This type of research is descriptive qualitative with data analysis techniques using Exponential Comparison Method (MPE) and based on interviews with 9 experts. 9 experts such as Head of B3 Waste and Waste Management Division Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Head of Waste Management Section DLH Kota Bekasi , Head of Waste Reduction Section DLH Kota Bekasi, Head of Environmental Capacity Building Section DLH Kota Bekasi, Academics, Community Leaders, and Industrialist. The result show that the community participation model was agree with objective condition in bekasi city based inMPE calculation sequentially is makes a organitation or institution who care about waste, sorting and storing a waste that produced (organic/non organic) in its source and the community involvement in collect and carry a waste, it’s related to make effective models. The factores that encourage community participation in waste management based on interviews with 9 experts such as, public awareness and concern, knowledge, the role of government/community leaders, socialization, responsibility, facilities and infrastructure, economic factors, appreciation, and characterictics. Keywords: model of community participation, driving factors for participation, waste management.   RINGKASAN Permasalahan lingkungan hidup termasuk sampah hingga kini belum juga ditemukan solusinya secara global. Penanganan sampah yang ada selama ini selalu betumpu pada pendekatan akhir (end of pipe), yakni memindahkan sampah dari suatu tempat ke tempat yang lain (TPS/TPA). Merespon kondisi tersebut, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dalam Undang-Undang tersebut pemerintah mendorong adanya pengelolaan sampah langsung dari sumbernya. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Bekasi mengharapkan setiap warganya dapat berpartisipasi aktif dengan berbagai model bentuk partisipasi dalam kegiatan pengelolaan sampah di sumbernya, sehingga sampah yang terbuang ke TPA hanya sampah yang bersifat residu. Adapun yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui model partisipasi masyarakat yang paling tepat sesuai dengan kondisi objektifnya khususnya di Kota Bekasi dan mengetahui faktor-faktor yang mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di Kota Bekasi. Penelitian dilakukan pada bulan April-Juni 2019 yang berlokasi di wilayah Kota Bekasi. Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan teknik analisis data menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) dan wawancara dengan 9 pakar yang terkait dalam pengelolaan sampah. Waktu penelitian berlangsung dari bulan April-Juni 2019. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa model partisipasi masyarakat yang paling tepat sesuai dengan kondisi objetif khususnya di Kota Bekasi yaitu, pertama pembentukan kelompok atau organisasi peduli sampah. Kedua pemilahan dan pewadahan sampah yang dihasilkan (organik/anorganik) di sumber, dan ketiga keterlibatan masyarakat dalam pengumpulan dan pengangkutan sampah. Hal tersebut dapat dipahami mengingat model partisipasi tersebut mudah diberlakukan di masyarakat dan efektif dilakukan karena adanya partisipasi masyarakat yang terorganisasi dalam melakukan tindakan pengelolaan sampah secara terkoordinasi serta memberikan dampak yang sangat baik dari segi ekonomi, sosial, lingkungan, dan efektivitas. Pembentukan kelompok atau organisasi peduli sampah layak dijadikan model partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di Kota Bekasi karena dianggap dapat mengurangi dan mengatasi sampah yang ada disekitar lingkungan Kota Bekasi dan diharapkan bahwa di setiap masing-masing RW mempunyai organisasi peduli sampah yang bersifat induk yang ditangani oleh lembaga DLH Kota Bekasi langsung, maupun non lembaga. Pemilahan dan pewadahan yang dilakukan dapat membantu proses pembentukan kelompok atau organisasi peduli sampah, dengan pemilahan dan pewadahan sampah (organik/anorganik) di sumber Sehingga sampah yang dihasilkan tidak hanya sekedar untuk dibuang namun dapat dimanfaatkan kembali dan sampah yang terbuang ke TPA hanya sampah yang bersifat residu. Keterlibatan masyarakat dalam pengumpulan dan pengangkutan sampah sangat berperan penting dalam pengelolaan sampah, dengan adanya keterlibatan masyarakat maka lingkungan akan bersih, sehat dan kondusif terbebas dari sampah yang berserakan. Keterlibatan masyarakat dalam pengumpulan dan pengangkutan sampah dapat membantu proses pembentukan kelompok atau organisasi peduli sampah menjadi lebih efektif. Ketiga model partisipasi masyarakat tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Dengan dijalankannya ketiga model partisipasi tersebut. Diharapkan dapat mengurangi jumlah timbulan sampah dan volume sampah yang ada di Kota Bekasi, mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah, dan mudah diberlakukan di masyarakat sehingga dapat berjalan secara efektif. Faktor-faktor yang mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di Kota Bekasi yaitu kesadaran dan kepedulian masyarakat, pengetahuan, peran pemerintah/tokoh masyarakat, sosialisasi, tanggung jawab, sarana dan prasarana, faktor ekonomi, apresiasi, dan karakteristik. Faktor-faktor tersebut dapat mendorong masyarakat untuk ikut aktif berpartisipasi dalam pengelolaan sampah guna mengurangi jumlah volume sampah yang dihasilkan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Lingkungan
Depositing User: sis gunawan usahid
Date Deposited: 15 Nov 2021 03:13
Last Modified: 15 Nov 2021 03:13
URI: http://repository.usahid.ac.id/id/eprint/1293

Actions (login required)

View Item View Item